ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL MULTINATIONAL CORPORATION PT. UNILEVER Tbk
Setiap perusahaan ingin memiliki laporan
keuangan yang berkualitas. Untuk itu perusahaan harus meningkatkan kinerja agar
mempunyai laporan keuangan yang berkualitas dan dapat bersaing dengan
perusahaan lain serta memiliki kepercayaan dimata investor dan kreditor.
Analisis rasio keuangan,
membantu mengetahui tingkat kinerja keuangan perusahaan apakah baik atau
sebaliknya. Analisis rasio dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis,
beberapa di antaranya yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan
aktivitas. Tingkat likuiditas adalah menunjukan sejauh mana kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan jaminan harta
lancar yang dimilikinya. Sedangkan tingkat solvabilitas, menunjukkan sejauh
mana kemampuan perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya dengan jaminan
harta yang dimilikinya. Tingkat profitabilitas, menunjukkan sejauh mana
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal yang dimilikinya. Tingkat
aktivitas menunjukkan gambaran aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan
lainnya. Dengan mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan
aktivitas suatu perusahaan akan dapat diketahui keadaan perusahaan yang
sesungguhnya sehingga dapat diukur tingkat kinerja keuangan dalam perusahaan.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis
perbandingan, karena angka-angka rasio yang berdiri sendiri mempunyai arti yang
kecil. Untuk menentukan baik atau tidak baiknya maka digunakan angka
pembanding.
Angka pembanding bisa
menggunakan:
a.
Data
masa lalu atau data historis
Menggunakan data 3 tahun
yang lalu yaitu 2006 sampai 2008 akan membantu mengidentifikasi bagaimana
kinerja keuangan perusahaan PT. UNILEVER INDONESIA Tbk apakah baik atau tidak
baik.
b.
Angka-angka
dari perusahaan lain yang sejenis, yang diringkas kedalam rata-rata industri.
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Untuk
menganalisa kinerja keuangan PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. Maka harus melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1)
Menghitung rata-rata
industri tahun 2006, 2007, dan 2008 dengan rumus jumlah tiap rasio dibagi tiga.
2)
Membandingkan rasio PT.
UNILEVER INDONESIA Tbk, dengan rasio rata-rata industri sejenis.
3)
Melakukan penilaian terhadap
perbandingan yang telah dilakukan berdasarkan teori yang
dicantumkan dalam penelitian.
dicantumkan dalam penelitian.
Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Dari Analisis Rasio Keuangan.
Berdasarkan data-data laporan keuangan ICMD maka rasio keuangan
yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk dari
tahun 2006 sampai tahun 2008 sebagai berikut:
a.
Rasio
Likuiditas
Tahun
|
Current Ratio (X)
|
2006
|
1,27
|
2007
|
1,11
|
2008
|
1,00
|
Sumber: Data
Sekunder Yang Diolah
Keterangan: X
adalah kali
Dari perhitungan diatas dapat dilihat rasio likuiditas untuk CR (Current Ratio) selama tiga tahun
mengalami penurunan. Pada tahun 2006 CR sebesar 1,27X dan tahun 2007 1,11X.
Berarti terjadi penurunan sebesar 0,16X. Sedangkan pada tahun 2008 CR sebesar
1,00X. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2006 turun sebesar
0,27X dan tahun 2007 turun sebesar 0,11X.
b.
Rasio
Solvabilitas
Tahun
|
DER (X)
|
LR (X)
|
2006
|
0,95
|
0,49
|
2007
|
0,98
|
0,49
|
2008
|
1,10
|
0,52
|
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah
Keterangan: X adalah kali
Pada perhitungan rasio solvabilitas untuk DER (Debt to Equity Ratio) selama tiga tahun mengalami
kenaikan. Semakin tinggi rasio ini maka kondisi perusahaan semakin tidak baik.
Pada tahun 2006 DER sebesar 0,95X dan tahun 2007 DER sebesar 0,98X. berarti
terjadi kenaikan DER sebesar 0,03X. Sedangkan tahun 2008 DER sebesar 1,10X. Apabila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2006 DER naik sebesar 0,15X dan tahun
2007 DER naik sebesar 0,12X.
Sedangkan pada perhitungan rasio solvabilitas untuk LR (Leverage Ratio) selama tiga tahun mengalami
kenaikan. Sama halnya dengan DER diatas semakin tinggi nilai rasio ini maka
kondisi perusahaan semakin tidak baik. Pada tahun 2006 LR sebesar 0,49X dan
pada tahun 2007 LR sebesar 0,49X. Berarti tidak terjadi kenaikan atau
penurunan. Pada tahun 2008 LR sebesar 0,52X. Apabila dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya tahun 2006 LR tetap dan tahun 2007 LR naik sebesar 0,03X.
c.
Rasio
Profitabilitas
Tahun
|
GPM (%)
|
OPM (%)
|
NPM (%)
|
ROI (%)
|
ROE (%)
|
2006
|
0,50
|
0,21
|
0,15
|
37,22
|
72,69
|
2007
|
0,50
|
0,22
|
0,16
|
36,79
|
72,88
|
2008
|
0,49
|
0,22
|
0,15
|
37,01
|
77,64
|
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah
Pada perhitungan rasio profitabilitas untuk GPM (Gross Profit Margin) selama tiga tahun tetap
bahkan mengalami penurunan. Pada tahun 2006 GPM sebesar 0,50% dan tahun 2007
GPM sebesar 0,50%. Berarti tidak terjadi kenaikan ataupun penurunan. Pada tahun
2008 GPM sebesar 0,49%. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
tahun 2006 GPM tetap dan tahun 2007 GPM turun sebesar 0,01
Pada perhitungan rasio profitabilitas untuk OPM (Operating Profit Margin) selama tiga
tahun mengalami kenaikan kemudian tetap. Pada tahun 2006 OPM sebesar 0,21% dan
tahun 2007 OPM sebesar 0,22%. Berarti terjadi kenaikan OPM sebesar 0,01%.
Sedangkan pada tahun 2008 OPM sebesar 0,22%. Apabila dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya OPM tahun 2006 naik sebesar 0,01% dan tahun 2007 OPM
tetap. Ini artinya kinerja keuangan PT. UNILEVER INDONESIA Tbk dikatakan baik.
Hal ini ditunjukkan dengan persentase dari OPM yang naik kemudian tetap. Dan
juga bisa dikatakan kemampuan PT. UNILEVER INDONESIA Tbk dalam memperoleh laba
bersih
sebelum bunga dan pajak meningkat kemudian tetap.
sebelum bunga dan pajak meningkat kemudian tetap.
Pada perhitungan rasio Profitabilitas untuk NPM (Net Profit Margin) selama tiga tahun mengalami
kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2006 NPM sebesar 0,15% dan tahun 2007 NPM sebesar
0,16%. Berarti terjadi kenaikan NPM sebesar 0,01%. Sedangkan pada tahun 2008
NPM sebesar 0,15%. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya NPM tahun
2006 tetap dan tahun 2007 NPM turun sebesar 0,01%. Pada perhitungan rasio profitabilitas untuk
ROI (Return On Invesment) selama tiga
tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2006 ROI sebesar 37,22% dan tahun 2007
ROI sebesar 36,79%. Berarti terjadi kenaikan ROI sebesar 0,43%. Sedangkan pada
tahun 2008 ROI sebesar 37,01%. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
ROI tahun 2006 turun sebesar 0,21% dan tahun 2007 ROI turun sebesar 0,22%. Jadi
selama tiga tahun ini persentase kenaikan lebih besar dibanding persentase
penurunan.
Pada perhitungan rasio
profitabilitas untuk ROE (Return On Equity) selama tiga tahun mengalami
kenaikan. Pada tahun 2006 ROE sebesar 72,69% dan tahun 2007 ROE sebesar 72,88%.
Berarti terjadi kenaikan sebesar 0,19%. Pada tahun 2008 ROE sebesar 77,64%.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya tahun 2006 ROE naik sebesar
4,95% dan tahun 2007 ROE naik sebesar 4,76%. Jadi selama tiga tahun ini terjadi
peningkatan.
d.
Rasio Aktivitas
Tahun
|
IT (X)
|
TAT (X)
|
2006
|
7,47
|
2,45
|
2007
|
7,29
|
2,35
|
2008
|
6,19
|
2,39
|
Sumber: Data Sekunder Yang
Diolah
Keterangan: X adalah kali
Pada perhitungan rasio aktivitas untuk IT (Inventory Turnover) selama tiga tahun mengalami penurunan. Pada
tahun 2006 IT sebesar 7,47X dan tahun 2007 IT sebesar 7,29X. berarti terjadi penurunan
IT sebesar 0,18X. Sedangkan IT tahun 2008 sebesar 6,19X. Apabila dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2006 IT turun sebesar 1,28X dan tahun 2007 IT
turun sebesar 1,1X. Apabila rasio ini semakin kecil maka semakin buruk pula
keadaan suatu perusahaan. Berarti kegiatan penjualan berjalan lamban. Ini
artinya kinerja keuangan PT. UNILEVER INDONESIA Tbk dikatakan baik, hal ini
ditunjukkan dengan masa perputaran persediaan selama tiga tahun mengalami kenaikan,
sehingga akan mempercepat persediaan tersebut menjadi uang kembali.
Pada perhitungan rasio
aktivitas untuk TAT (Total Asset Turnover)
selama tiga tahun
mengalami penurunan dan kenaikan. Pada tahun 2006 TAT sebesar 2,45X dan tahun 2007 TAT sebesar 2,35X. Berarti terjadi penurunan TAT sebesar 0,10X. Sedangkan tahun 2008 TAT sebesar 2,39X. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2006 TAT turun sebesar 0,06X dan pada tahun 2007 TAT naik sebesar 0,03X. Apabila rasio TAT semakin rendah maka semakin buruk pula kemampuan semua aktiva menciptakan penjualannya.
mengalami penurunan dan kenaikan. Pada tahun 2006 TAT sebesar 2,45X dan tahun 2007 TAT sebesar 2,35X. Berarti terjadi penurunan TAT sebesar 0,10X. Sedangkan tahun 2008 TAT sebesar 2,39X. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2006 TAT turun sebesar 0,06X dan pada tahun 2007 TAT naik sebesar 0,03X. Apabila rasio TAT semakin rendah maka semakin buruk pula kemampuan semua aktiva menciptakan penjualannya.
Tugas Kelompok:
1. Firzi Vinollia
2. Irma Handayani
Sumber :
Handayani, Irma. 2016. Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Indofood
Sukses Makmur Tbk Periode 2011-2015.
Penulisan Ilmiah Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma Jakarta.
Murwanti, Sri dan Retno Budi Astuti. Analisis Penilaian Kinerja
Keuangan dengan Menggunakan Pendekatan Rasio (Studi Kasus Pada PT. Unilever Indonesia
Tbk.). Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.