Rabu, 23 Desember 2015

Karangan Argumentatif_Menerapkan prinsip Kejujuran dan Integritas



Karangan dalam bentuk argumentatif

Tema: “Mendikbud Minta Sekolah Harus Ajarkan Kejujuran & Integritas”


Membahas soal integritas dan kejujuran, merupakan dua kata yang berbeda namun memiliki makna yang selaras. Yang dapat diartikan sebagai tindakan konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik. Banyak orang yang meremehkan dan memandang sebelah mata tentang betapa pentingnya sebuah arti integritas dan kejujuran. Padahal, pada zaman sekarang ini sikap integritas dan kejujuran menjadi salah satu nilai utama bagi ruang lingkup kehidupan. Jika sebuah integritas seseorang dapat dikorbankan dan dibayar dengan sejumlah uang, maka akan lebih banyak resiko yang akan  terjadi. Akibatnya hanya karena kenikmatan sesaat, hal buruk akan terjadi dalam jangka panjang. 

Dalam artikel yang saya analisis bahwa “Mendikbud minta sekolah harus ajarkan Intregitas dan Kejujuran”. Tentu benar, tetapi selain diajarkan kepada murid dan siswanya, guru dan staff sekolah juga harus menerapkan prinsip tersebut. Karena mendikbud sendiri juga pernah mengungkapkan bahwa masih banyak sekolah di tingkat dasar sampai menengah atas se-derajat yang memiliki indeks kejujuran dan integritas rendah. Indeks kejujuran dan integritas tersebut  di dapat dari hasil laporan yang diperoleh Kemendikbud sepanjang tahun 2015 dan hasilnya banyak sekolah yang tidak jujur. Tentu hal tersebut tidak asing terdengar ditelinga.

.           Ambil contoh, demi kelancaran terselenggaranya Ujian Nasional ada sebagian oknum yang menyebarkan atau membocorkan jawaban, akan tetapi pihak sekolah dengan sengaja membiarkan hal itu terjadi. Karena apa? Mungkin salah satunya karna faktor pencitraan. Dan timbul pertanyaan, bagaimana bangsa ini bisa maju jika anak bangsanya sendiri tidak di didik secara benar selama mengenyam pendidikan dan menduduki bangku sekolah.

 Karena pada hakikatnya menjadi negara maju adalah impian semua negara. Memiliki sumber daya alam yang melimpah, usia tua sebuah negara, kepintaran masyarakat dan kemajuan  tingkat teknologi saja tidak cukup untuk membuat suatu Negara menjadi maju dan produktif. Lalu apa? Faktor utama yang sederhana dan sesungguhnya adalah terletak pada sikap atau perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan. Dengan mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan yang salah satunya adalah kembali pada prinsip Integritas dan Kejujuran yang kuat.

Sumber: http://nasional.sindonews.com/read/1071262/144/mendikbud-minta-sekolah-harus-ajarkan-kejujuran-integritas-1450694872

Tugas bahasa Indonesia_Analisis jurnal Akuntansi 2



TUGAS 2

Analisis jurnal akuntansi 2
Jurnal 1
Topik Penelitian      : Topik yang diangkat dalam jurnal akuntansi 2 ini mengenai “Earnings             Management Value Relevance Of Earnings And Book  Value Of Equity”.
Tujuan Penelitian  : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh dari earnings management yang dilakukan secara terintegrasi dengan analisis faktor pada relevansi nilai earnings dan nilai buku ekuitas (book value of equity).
Teori yang digunakan :
1.      Nilai Relevansi Informasi akuntansi
Baru-baru ini penelitian tentang nilai relevansi akuntansi informasi telah   dikembangkan untuk mencangkup semua unsur laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas dari operasi (Ohlson, 1995; Feltham dan Ohlson, 1995).
  Ada dua jenis model penelitian umumnya diterapkan untuk menyelidiki hubungan antara :
a.      Model harga untuk nilai relevansi akuntansi informasi
b.      Model harga dan model kembali
Kemudian , diuraikan penjelasan gabungan kekuatan laba dan nilai buku menjadi tiga komponen ;
1.      Jelas inkremental kekuatan laba ,
2.      Incremental kekuatan penjelas dari nilai buku , dan
3.      Kekuatan penjelas umum untuk kedua laba dan nilai buku .
      Tujuannya adalah untuk menguji apakah laba dan nilai buku bertindak sebagai pengganti untuk satu     sama lain dalam menjelaskan harga.

2.      Manajemen Laba dan Nilai Relevansi Laba dan Nilai Buku
Hubungan antara nilai relevansi akuntansi informasi dan manajemen laba mampu dijelaskan melalui laba kualitas. Lo (2007 ) berpendapat bahwa manajemen laba terkait dengan kualitas laba . Lo(2007 ) juga menyatakan bahwa sangat berhasil laba memiliki kualitas yang rendah . Ini berarti bahwa pendapatan tindakan manajemen akan mengurangi pendapatan kualitas yaitu keandalan pendapatan. Relevansi informasi akuntansi dalam penilaian dari suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh wawasan pasar dari keandalan informasi ( Whelan danMcNamara , 2004) .
Dugaan kurangnya pendapatan keandalan memiliki konsekuensi di pasar inklusi ketergantungan kurang pada pendapatan di bursa proses penilaian . Itu berarti bahwa pendapatan tindakan manajemen mempengaruhi nilai relevansi laba negatif.

3.      Manajemen Laba Terpadu  dan Hubungan Nilai Revaluasi Akuntansi Informasi
Laba terpadu model pengelolaan Ide ini diperkenalkan oleh Leuz, dkk. (2003). Para peneliti menggabungkan antara laba smoothing nilai dan kebijaksanaan yang dilaporkan laba (akrual diskresioner).
Prosedur kombinasi ini rata-rata dari peringkat mencetak gol dari setiap pengukuran. Jenis pengukuran manajemen laba dan formula pengukuran adalah:
1)      Smoothing dilaporkan laba menggunakan akrual operasi;
2)      Smoothing dan korelasi antara perubahan akrual akuntansi dan operasi arus kas;
3)      Kebijaksanaan laba yang dilaporkan: besarnya akrual;
4)      Kebijaksanaan di laba yang dilaporkan: penghindaran kerugian kecil
Penelitian ini mengintegrasikan antara manajemen laba nyata, jangka pendek dan jangka panjang akrual manajemen laba. Itu manajemen laba nyata adalah manipulasi kegiatan operasi real yang dilakukan oleh manajemen yang menyimpang dari bisnis normal praktek, yang dilakukan dengan tujuan utama memenuhi ambang batas pendapatan tertentu (Roychowdhury, 2006).
Tujuan dari manajemen laba berdasarkan kegiatan manipulasi adalah mendeteksi nyata manipulasi kegiatan operasi sekitar laba batas nol. Kesegaran model ini telah diperiksa menunjukkan kegiatan nyata yang normal antara perusahaan-tahun melaporkan laba tahunan kecil mencerminkan laba manajemen untuk menghindari kerugian atau tanggapan optimal untuk berlaku keadaan ekonomi.

Metode penelitian :
Prosedur Sampling dan Data
Populasi penelitian ini adalah masyarakat perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2006. perusahaan Public terdaftar di BEJ dipilih dalam penelitian ini untuk beberapa alasan.
          Pertama, persyaratan wajib untuk menyajikan laporan arus kas untuk Indonesia perusahaan publik di tahun 1995. Kas Laporan arus merupakan sumber data yang digunakan untuk mengukur satu dimensi manajemen laba dan relevansi nilai dari variabel informasi akuntansi. Sampel penelitian dipilih oleh Metode purposive sampling. Contoh ini penelitian terdiri dari:
           a. Perusahaan diklasifikasikan di sektor industri manufaktur.
b. Perusahaan dengan lengkap diterbitkan tahunan laporan keuangan.
          c. Ditampilkan periode keuangan Laporan dengan tahun buku yang berakhir 31 Desember.    Dan, mata uang laporan keuangan adalah Rupiah.
          Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari akuntansi data (laporan keuangan) dan saham data pasar (harga saham per saham). Tahunan Laporan keuangan diperoleh dari saham Database pasar di Bursa Efek Jakarta Pasar Modal (BEJ) Indonesia database (ICMD), dan website Bursa Efek Jakarta (http://jsx.co.id) dan Selain itu, harga saham adalah diperoleh dari Pasar Efek Indonesia Database (ISMD)

Model
               Penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Ohlson (1995 ) dan Feltham dan Ohlson (1995 ) Model harga untuk menguji nilai relevansi laba dan nilai buku . Penggunaan preferensi model harga berdasarkan Kothari dan (1995 ) argumen Zimmerman bahwa kemiringan atau laba koefisien respon secara substansial kurang bias dalam model harga dari dalam model kembali . Model telah luas digunakan dalam literatur (misalnya Landsman , 1986; Burgstahler dan Dichev , 1997; Collins et al . , 1997)

Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa earnings dan nilai buku ekuitas bersifat relevan dalam mengukur nilai pasar perusahaan, dan earnings management yang terintegrasi menurunkan nilai relevansi earnings dan nilai buku ekuitas.

Kesimpulan :
         Penelitian ini mencoba untuk menyesuaikan dan mengintegrasikan manajemen laba model yang ada model. penyesuaian tersebut pengganti salah satu variabel dari model regresi digunakan untuk menghitung indeks manajemen laba. itu variabel adalah 1/At-1 diganti dengan 1/Log. At-1. Penyesuaian tersebut mampu meningkatkan jelas kekuatan estimasi manajemen.

Komentar :
Pendapat saya untuk artikel yang kedua adalah berbanding balik dengan penulisan artikel yang pertama, menurut analisis saya tentang artikel ini adalah, yang pertama peneliti tidak menjelaskan secara detail tentang teori yang Ia kemukakan, lalu peneliti sebaiknya menambahkan suatu konsep teori yang lebih tentang faktor pada relevansi nilai earnings dan nilai buku ekuitas. Akan tetapi nilai positifnya adalah si peneliti memperluas model penelitian yang pernah dikembangkan oleh Ohlson (1995 ) dan Feltham dan Ohlson (1995 ) Model harga untuk menguji nilai relevansi laba dan nilai buku sehingga menambah referensi si pembaca .

Tugas bahasa Indonesia_Analisis jurnal Akuntansi 1



TUGAS 1

Analisis jurnal akuntansi 1
Jurnal 1
Topik Penelitian          : Topik yang diangkat dalam jurnal akuntansi 1 ini mengenai Pengaruh             Penerapan Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud Pengadaan Barang.
Tujuan Penelitian        : Untuk menganalisis dampak pengendalian internal dalam pencegahan       kemungkinan penyimpangan dalam proses pelelangan.
Teori yang digunakan :
1.  Konsep Pengendalian Internal
Setelah mengalami berbagai perluasan makna, Pengendalian Internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris yang ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan pengendalian operasional yang efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal yang terdapat dalam perusahaan tidak hanya mencakup kegiatan akuntansi dan keuangan saja tetapi meliputi segala aspek kegiatan perusahaan. Pengendalian internal dapat digunakan untuk:
1.      Menjaga keamanan harta milik perusahaan;
2.      Memberikan keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan kepada            pimpinan adalah benar;
3.      Meningkatkan efisiensi usaha;
4.      Memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan telah  dijalankan  dengan  baik.

2.   Konsep Pencegahan Fraud Pengadaan Barang
Menurut Tuanakotta (2007:159) ada ungkapan  yang  secara  mudah  ingin menjelaskan penyebab atau akar permasalahan dari fraud. Ungkapan itu adalah: fraud by need, by greed and by opportunity. Ungkapan tersebut diartikan jika kita ingin mencegah fraud, hilangkan atau tekan sekecil mungkin penyebabnya.
Menurut Hall (2001), fraud menunjuk pada penyajian fakta yang bersifat material secara salah yang dilakukan oleh satu pihak ke pihak lain dengan tujuan untuk membohongi dan mempengaruhi pihak lain untuk bergantung pada fakta tersebut, fakta yang akan merugikannya dan berdasarkan hukum yang berlaku, suatu tindakan yang curang (fraudulent act) harus memenuhi lima kondisi ini:
1.         Penyajian yang salah. Harus terdapat laporan yang salah atau tidak diung-kapkan;
2.     Fakta yang sifatnya material. Suatu fakta harus merupakan faktor yang substansial yang mendorong seseorang untuk bertindak;
3.         Tujuan. Harus terdapat tujuan untuk menipu atau pengetahuan bahwa laporan tersebut salah;
4.        Ketergantungan  yang  dapat  dijustifikasi. Penyajian yang salah harus me-rupakan factor yang substansial yang menyebabkan pihak lain merugi karena ketergantungannya;
Perbuatan tidak adil atau kerugian. Kebohongan tersebut telah menyebab-kan ketidakadilan atau kerugian bagi korban fraud.
Fraud terjadi pada dua tingkatan, yaitu fraud pegawai dan fraud manajemen.
1.                     Fraud pegawai atau fraud oleh pegawai non-manajemen, biasanya  ditujukan  untuk  langsung mengkonversi kas atau aktiva lainnya untuk keuntungan pegawai tersebut. Fraud pegawai biasanya melibatkan tiga langkah: (1) mencuri sesuatu yang berharga (sebuah aktiva), (2) mengkonversi aktiva tersebut ke bentuk yang dapat digunakan (kas), dan (3) menutupi kejahatannya agar tidak diketahui.
2.                     Kedua,  Fraud  manajemen  lebih tersembunyi dan membahayakan daripada fraud pegawai dan seringkali lolos dari deteksi sampai organisasi tersebut menderita kerugian atau kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Fraud  manajemen biasanya terdiri atas tiga karakter ini: (a) Fraud ini dilakukan pada tingkat manajemen di atas tingkat manajemen di mana struktur kontrol internal biasanya berkaitan; (b) Fraud ini biasanya melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk menciptakan ilusi bahwa entitas lebih sehat dan lebih makmur dari kenyataannya; (c) Jika fraud tersebut melibatkan pernyataan aktiva secara salah, ia biasanya dikelilingi  oleh  transaksi  bisnis  yang kompleks, yang sering kali melibatkan pihak ketiga.
Metode penelitian :
       Metode yang digunakan untuk penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory, dimana penelitian dilakukan untuk mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi secara empiris (real word) dan berusaha untuk mendapatkan jawaban (verificative) hubungan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995), yakni penelitian ini hanya berlaku pada rumah sakit pemerintah dan swasta di Kota Bandung). Periode waktu yang digunakan adalah cross section (Sekaran, 2003).

Hasil Penelitian :
       Pada pengujian hipotesis ini, hipotesis yang menyatakan bahwa lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan secara parsial berpengaruh terhadap pencegahan fraud pengadaan barang telah terbukti melalui pengujian hipotesis yang telah dilakukan.

Kesimpulan :
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada penerapan lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan baik secara parsial maupun simultan terhadap pencegahan fraud pengadaan barang.
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya maka dalam penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, yakni:
pertama, dalam variabel kegiatan pengendalian memiliki skor/nilai yang rendah. Oleh karena itu disarankan kepada rumah sakit pemerintah dan swasta untuk memaksimalkan kegiatan pengendalian karena mempunyai peranan yang penting dalam mencegah fraud pengadaan barang.
Kedua, untuk variabel informasi dan komunikasi, memiliki skor/nilai yang rendah karena pemberdayaan SDM untuk melaksanakan kegiatan informasi dan komunikasi belum maksimal dilaksanakan dan juga adanya ketidaksesuaian jurusan/pendidikan pada jabatan yang dipegang. Oleh karena itu disarankan kepada rumah sakit pemerintah dan swasta agar pemberdayaan SDM dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.
Ketiga, kepada seluruh komponen yang ada di rumah sakit dapat memahami tugas dan wewenang masing-masing, sehingga tugas dan tanggungjawabnya dapat dijalankan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, dan tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, seperti merasa dimata-matai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

Komentar :
Komentar yang dapat saya berikan adalah, peneliti dapat menyajikan teori secara detail, menjelaskan argumen teoritis yang kuat, menggunakan struktur kalimat dan gaya bahasa yang  jelas sehingga isi dari artikel ini mudah dipahami oleh pembaca.