Rabu, 23 Desember 2015

Tugas bahasa Indonesia_Analisis jurnal Akuntansi 1



TUGAS 1

Analisis jurnal akuntansi 1
Jurnal 1
Topik Penelitian          : Topik yang diangkat dalam jurnal akuntansi 1 ini mengenai Pengaruh             Penerapan Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud Pengadaan Barang.
Tujuan Penelitian        : Untuk menganalisis dampak pengendalian internal dalam pencegahan       kemungkinan penyimpangan dalam proses pelelangan.
Teori yang digunakan :
1.  Konsep Pengendalian Internal
Setelah mengalami berbagai perluasan makna, Pengendalian Internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris yang ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan pengendalian operasional yang efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal yang terdapat dalam perusahaan tidak hanya mencakup kegiatan akuntansi dan keuangan saja tetapi meliputi segala aspek kegiatan perusahaan. Pengendalian internal dapat digunakan untuk:
1.      Menjaga keamanan harta milik perusahaan;
2.      Memberikan keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan kepada            pimpinan adalah benar;
3.      Meningkatkan efisiensi usaha;
4.      Memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan telah  dijalankan  dengan  baik.

2.   Konsep Pencegahan Fraud Pengadaan Barang
Menurut Tuanakotta (2007:159) ada ungkapan  yang  secara  mudah  ingin menjelaskan penyebab atau akar permasalahan dari fraud. Ungkapan itu adalah: fraud by need, by greed and by opportunity. Ungkapan tersebut diartikan jika kita ingin mencegah fraud, hilangkan atau tekan sekecil mungkin penyebabnya.
Menurut Hall (2001), fraud menunjuk pada penyajian fakta yang bersifat material secara salah yang dilakukan oleh satu pihak ke pihak lain dengan tujuan untuk membohongi dan mempengaruhi pihak lain untuk bergantung pada fakta tersebut, fakta yang akan merugikannya dan berdasarkan hukum yang berlaku, suatu tindakan yang curang (fraudulent act) harus memenuhi lima kondisi ini:
1.         Penyajian yang salah. Harus terdapat laporan yang salah atau tidak diung-kapkan;
2.     Fakta yang sifatnya material. Suatu fakta harus merupakan faktor yang substansial yang mendorong seseorang untuk bertindak;
3.         Tujuan. Harus terdapat tujuan untuk menipu atau pengetahuan bahwa laporan tersebut salah;
4.        Ketergantungan  yang  dapat  dijustifikasi. Penyajian yang salah harus me-rupakan factor yang substansial yang menyebabkan pihak lain merugi karena ketergantungannya;
Perbuatan tidak adil atau kerugian. Kebohongan tersebut telah menyebab-kan ketidakadilan atau kerugian bagi korban fraud.
Fraud terjadi pada dua tingkatan, yaitu fraud pegawai dan fraud manajemen.
1.                     Fraud pegawai atau fraud oleh pegawai non-manajemen, biasanya  ditujukan  untuk  langsung mengkonversi kas atau aktiva lainnya untuk keuntungan pegawai tersebut. Fraud pegawai biasanya melibatkan tiga langkah: (1) mencuri sesuatu yang berharga (sebuah aktiva), (2) mengkonversi aktiva tersebut ke bentuk yang dapat digunakan (kas), dan (3) menutupi kejahatannya agar tidak diketahui.
2.                     Kedua,  Fraud  manajemen  lebih tersembunyi dan membahayakan daripada fraud pegawai dan seringkali lolos dari deteksi sampai organisasi tersebut menderita kerugian atau kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Fraud  manajemen biasanya terdiri atas tiga karakter ini: (a) Fraud ini dilakukan pada tingkat manajemen di atas tingkat manajemen di mana struktur kontrol internal biasanya berkaitan; (b) Fraud ini biasanya melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk menciptakan ilusi bahwa entitas lebih sehat dan lebih makmur dari kenyataannya; (c) Jika fraud tersebut melibatkan pernyataan aktiva secara salah, ia biasanya dikelilingi  oleh  transaksi  bisnis  yang kompleks, yang sering kali melibatkan pihak ketiga.
Metode penelitian :
       Metode yang digunakan untuk penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory, dimana penelitian dilakukan untuk mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi secara empiris (real word) dan berusaha untuk mendapatkan jawaban (verificative) hubungan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995), yakni penelitian ini hanya berlaku pada rumah sakit pemerintah dan swasta di Kota Bandung). Periode waktu yang digunakan adalah cross section (Sekaran, 2003).

Hasil Penelitian :
       Pada pengujian hipotesis ini, hipotesis yang menyatakan bahwa lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan secara parsial berpengaruh terhadap pencegahan fraud pengadaan barang telah terbukti melalui pengujian hipotesis yang telah dilakukan.

Kesimpulan :
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada penerapan lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan baik secara parsial maupun simultan terhadap pencegahan fraud pengadaan barang.
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya maka dalam penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, yakni:
pertama, dalam variabel kegiatan pengendalian memiliki skor/nilai yang rendah. Oleh karena itu disarankan kepada rumah sakit pemerintah dan swasta untuk memaksimalkan kegiatan pengendalian karena mempunyai peranan yang penting dalam mencegah fraud pengadaan barang.
Kedua, untuk variabel informasi dan komunikasi, memiliki skor/nilai yang rendah karena pemberdayaan SDM untuk melaksanakan kegiatan informasi dan komunikasi belum maksimal dilaksanakan dan juga adanya ketidaksesuaian jurusan/pendidikan pada jabatan yang dipegang. Oleh karena itu disarankan kepada rumah sakit pemerintah dan swasta agar pemberdayaan SDM dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.
Ketiga, kepada seluruh komponen yang ada di rumah sakit dapat memahami tugas dan wewenang masing-masing, sehingga tugas dan tanggungjawabnya dapat dijalankan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, dan tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, seperti merasa dimata-matai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

Komentar :
Komentar yang dapat saya berikan adalah, peneliti dapat menyajikan teori secara detail, menjelaskan argumen teoritis yang kuat, menggunakan struktur kalimat dan gaya bahasa yang  jelas sehingga isi dari artikel ini mudah dipahami oleh pembaca.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar