TUGAS 1
Analisis jurnal akuntansi 1
Jurnal
1
Topik Penelitian : Topik yang diangkat dalam jurnal akuntansi 1 ini mengenai
Pengaruh Penerapan Pengendalian
Internal Terhadap Pencegahan Fraud Pengadaan Barang.
Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis dampak pengendalian internal dalam
pencegahan kemungkinan penyimpangan
dalam proses pelelangan.
Teori yang digunakan :
1. Konsep
Pengendalian Internal
Setelah
mengalami berbagai perluasan makna, Pengendalian Internal merupakan suatu
proses yang dijalankan oleh dewan komisaris yang ditujukan untuk memberikan
keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan pengendalian operasional yang
efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian
internal yang terdapat dalam perusahaan tidak hanya mencakup kegiatan akuntansi
dan keuangan saja tetapi meliputi segala aspek kegiatan perusahaan.
Pengendalian internal dapat digunakan untuk:
1. Menjaga
keamanan harta milik perusahaan;
2. Memberikan
keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan kepada pimpinan adalah benar;
3. Meningkatkan
efisiensi usaha;
4. Memastikan
bahwa kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan telah dijalankan
dengan baik.
2. Konsep
Pencegahan Fraud Pengadaan Barang
Menurut Tuanakotta (2007:159) ada ungkapan yang
secara mudah ingin menjelaskan penyebab atau akar permasalahan
dari fraud. Ungkapan itu adalah: fraud by need, by greed and by opportunity.
Ungkapan tersebut diartikan jika kita ingin mencegah fraud, hilangkan atau
tekan sekecil mungkin penyebabnya.
Menurut Hall (2001), fraud menunjuk pada penyajian
fakta yang bersifat material secara salah yang dilakukan oleh satu pihak ke
pihak lain dengan tujuan untuk membohongi dan mempengaruhi pihak lain untuk
bergantung pada fakta tersebut, fakta yang akan merugikannya dan berdasarkan
hukum yang berlaku, suatu tindakan yang curang (fraudulent act) harus memenuhi
lima kondisi ini:
1. Penyajian yang salah. Harus terdapat
laporan yang salah atau tidak diung-kapkan;
2. Fakta yang sifatnya material. Suatu
fakta harus merupakan faktor yang substansial yang mendorong seseorang untuk
bertindak;
3. Tujuan. Harus terdapat tujuan untuk
menipu atau pengetahuan bahwa laporan tersebut salah;
4. Ketergantungan yang
dapat dijustifikasi. Penyajian
yang salah harus me-rupakan factor yang substansial yang menyebabkan pihak lain
merugi karena ketergantungannya;
Perbuatan
tidak adil atau kerugian. Kebohongan tersebut telah menyebab-kan ketidakadilan
atau kerugian bagi korban fraud.
Fraud
terjadi pada dua tingkatan, yaitu fraud pegawai dan fraud manajemen.
1. Fraud
pegawai atau fraud oleh pegawai non-manajemen, biasanya ditujukan
untuk langsung mengkonversi kas
atau aktiva lainnya untuk keuntungan pegawai tersebut. Fraud pegawai biasanya
melibatkan tiga langkah: (1) mencuri sesuatu yang berharga (sebuah aktiva), (2)
mengkonversi aktiva tersebut ke bentuk yang dapat digunakan (kas), dan (3)
menutupi kejahatannya agar tidak diketahui.
2. Kedua, Fraud
manajemen lebih tersembunyi dan
membahayakan daripada fraud pegawai dan seringkali lolos dari deteksi sampai
organisasi tersebut menderita kerugian atau kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki. Fraud manajemen biasanya
terdiri atas tiga karakter ini: (a) Fraud ini dilakukan pada tingkat manajemen
di atas tingkat manajemen di mana struktur kontrol internal biasanya berkaitan;
(b) Fraud ini biasanya melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk menciptakan
ilusi bahwa entitas lebih sehat dan lebih makmur dari kenyataannya; (c) Jika
fraud tersebut melibatkan pernyataan aktiva secara salah, ia biasanya
dikelilingi oleh transaksi
bisnis yang kompleks, yang sering
kali melibatkan pihak ketiga.
Metode penelitian
:
Metode yang digunakan untuk penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory,
dimana penelitian dilakukan untuk mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi
secara empiris (real word) dan berusaha untuk mendapatkan jawaban
(verificative) hubungan kausalitas antar variabel melalui pengujian
hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995), yakni penelitian ini hanya berlaku
pada rumah sakit pemerintah dan swasta di Kota Bandung). Periode waktu yang
digunakan adalah cross section (Sekaran, 2003).
Hasil Penelitian
:
Pada pengujian hipotesis ini,
hipotesis yang menyatakan bahwa lingkungan pengendalian, penilaian resiko,
kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan secara parsial
berpengaruh terhadap pencegahan fraud pengadaan barang telah terbukti melalui
pengujian hipotesis yang telah dilakukan.
Kesimpulan :
Dari hasil pengolahan data yang
telah dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada
penerapan lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian,
informasi dan komunikasi serta pemantauan baik secara parsial maupun simultan
terhadap pencegahan fraud pengadaan barang.
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya maka dalam penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dikemukakan,
yakni:
pertama, dalam
variabel kegiatan pengendalian memiliki skor/nilai yang rendah. Oleh karena itu
disarankan kepada rumah sakit pemerintah dan swasta untuk memaksimalkan
kegiatan pengendalian karena mempunyai peranan yang penting dalam mencegah fraud
pengadaan barang.
Kedua, untuk
variabel informasi dan komunikasi, memiliki skor/nilai yang rendah
karena pemberdayaan SDM untuk melaksanakan kegiatan informasi dan komunikasi
belum maksimal dilaksanakan dan juga adanya ketidaksesuaian jurusan/pendidikan
pada jabatan yang dipegang. Oleh karena itu disarankan kepada rumah sakit pemerintah
dan swasta agar pemberdayaan SDM dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.
Ketiga, kepada
seluruh komponen yang ada di rumah sakit dapat memahami tugas dan wewenang
masing-masing, sehingga tugas dan tanggungjawabnya dapat dijalankan sesuai
dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, dan tidak ada pihak-pihak yang merasa
dirugikan, seperti merasa dimata-matai dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya.
Komentar :
Komentar yang dapat saya berikan adalah, peneliti
dapat menyajikan teori secara detail, menjelaskan argumen teoritis yang kuat,
menggunakan struktur kalimat dan gaya bahasa yang jelas sehingga isi dari artikel ini mudah
dipahami oleh pembaca.
0 komentar:
Posting Komentar